Selasa, 22 Juni 2010

RITUAL SEDEKAH WADUK CACABAN



Waduk cacaban yang terletak di kecamatan Kedung Banteng sangat memberikan pesona tersendiri bagi wisatawan. Letaknya yang dikelilingi bukit membuat udara sejuk dan nyaman, walau pada dasarnya cacaban adalah waduk bukan tempat khusus wisata tetapi tetap saja masih banyak peminat yang datang karena keasrian tempat tersebut jauh dari polusi udara. Genangan air yang tenang di tengahnya pulau, pemandangan bukit yang indah dan kehijauan menjadikan ketenangan yang bisa menghilangkan kepenatan rutinitas keseharian manusia.

Sama seperti laut atau waduk lainya cacaban memiliki ritual yang sama yaitu sedekah waduk setiap tanggal 1 sura ( kalender jawa ) yang tujuanya untuk meminta
keselamatan kepada sang pencipta,dan dimudahkan kelancaran dalam segala hal, seperti dihindarkan dari musibah marabahaya, dimudahkan rejeki, khususnya para nelayan dalam mencari ikan, dilimpahkan hasil pertanian, dll.

Tahun ini sedekah waduk dilaksanakan hari minggu tanggal 21 maret 2010 pukul 09.00 WIB. Dengan susunan acara :
1. Istghosah pada malam minggu sebelum pelaksanaan.
2. Esoknya dimulai dengan pembukaan.
3. Pembaacaan ayat – ayat suci al-Quran oleh Bpk. Tasripin.
4. Penyerahan kepala kerbau dari ketua panitia Bpk. Pudjo Kasripin kepada kepala adat Bpk. Rodi.
5. Sambutan – sambutan.
6. Penutup dengan doa.
Dalam ritual ini memiliki sesaji yang lengkap, yaitu :
1. 1 kepala kerbau yang telah di rias dengan kalung bunga.
2. 1 ayam panggang jawa.
3. Aneka jenis nasi dari mulai nasi tumpeng sampai nasi pincuk ( bungkus ).
4. Aneka kue basah ( ketupat, lepet, kacang, singkong, pisang, dll )
5. Aneka minuman dari mulai arak sampai air putih.
6. Aneka sayur dan hasil bumi.
7. Aneka kue juadah pasar.
8. Dan tak ketinggalan bunga tujuh rupa.

Ritual – ritual seperti ini telah menjadi budaya Indonesia sejak dulu, bisa dikatakan ini sebuah kepercayaan nenek moyang bahwa “Ada mahluk lain yang hidup di sekitar kita dan kita wajib saling menghormati”. Wujud penghormatan itu adalah dengan diadakanya sedekah waduk untuk menghormati mahluk yang hidup di sekitar waduk, yaitu dengan menghanyutkan semua sesajen yang telah dipersiapkan ketengah waduk, dipercaya atau tidak semua sesajen yang dihanyutkan tak ada yang pernah kembali hingga saat ini.
Sebagai ganerasi muda walau ini mistik tapi tak ada salahnya jika kita ikut menghormati budaya kita sendiri, karena sebelum kita lahir budaya itu telah ada ratusan tahun yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar